2
Mei merupakan hari yang sangat bermakna dalam dunia pendidikan. Pendidikan bagi
sebagian masyarakat merupakan hal yang biasa, namun bagi sebagian lainnya yang
sudah mengetahui dan paham tentang pendidikan, pendidikan merupakan hal yang
luar biasa. Karena kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh mutu pendidikan
bangsa tersebut.
Berbicara
tentang pendidikan, tentunya tidak akan terlepas dengan peran Guru. Meskipun
sebenarnya tanggung jawab pendidikan bukan hanya bertumpu pada guru, tetapi
orang tua dan masyarakat juga ikut andil besar di dalamnya.
Peran
guru sekarang ini sudah agak luntur dan jauh dari tugas “among”. Tugas guru
sebanarnya tidak hanya mengajar tetapi juga mempunyai tugas “among” ( mendidik
). Hal ini terbukti dengan adanya sebagian guru sekarang ini yang hanya saja
mementingkan selesainya meteri pembelajaran yang harus disampaikan pada siswa,
tanpa memperhatikan perkembangan sikap siswa. Selain itu guru juga dituntut
dengan adanya kelengkapan administrasi
mengajar yang wajib dibuat, baik itu RPP, analisis, dsb. Yang penting
administrasi lengkap sehingga layak sertifikasi. Urusan siswa sudah mengerti atau
belum pembelajaran yang disampaian, ataukah santun atau tidaknya tingkah laku
siswa tersebut itu nomor sekian.
Tidak
heran jika murid jaman sekarang telah berubah. Penghormatan kepada guru tidak
seperti dulu. Apalagi kepatuhan terhadap tata tertib. Bahkan banyak terjadi
penyimpangan tindak sosial yang pelakunya tak lain masih beridentitas sebagai pelajar.
Entah apa yang terjadi, apakah hal ini pengaruh dari sistem pendidikan baik
secara kecil maupun nasional, ataukah memang bangsa kita belum siap dengan
terpaan teknologi yang menerpa dari berbagai sendi kehidupan kita?
Memang
semakin berat tugas guru sekarang ini. Dengan adanya berbagai kebijakan –
kebijakan pemerintah, guru dituntut untuk lebih profesional tentunya tanpa
mengesampingkan tugas among terhadap siswa. Guru dituntut untuk kreatif dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Sekarang ini banyak sekali model – model
pembelajaran yang telah diperkenalkan, mulai dari bentuk formal seperti
diskusi, debat, dsb. Hingga dikemas dalam permainan seperti trowingball,
talking stik, role playing, dsb. Dan menekankan pada pendidikan karakter
terhadap anak didik. Sehingga siswa merasa nyaman dan enjoy dengan pembelajaran
yang disampaikan. Tanpa harus merasa tertekan dengan adanya hukuman ataupun
aturan tak tertulis. Maka “
Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka “ Bobby
dePotter.
Masih
sempatkah kita memikirkan bahwa apa yang kita ajarkan, apa yang kita lakukan,
akan berimbas pada nasib bangsa kelak? Sebagai Pendidik kita tidak hanya
bertanggungjawab kepada kepala sekolah, namun sebagai pendidik kita juga
bertanggungjawab kepada Tuhan sebagai pembentuk moral generasi manusia …
Penulis
berharap, “Tulisan ini dapat menjadi renungan bersama untuk kebahagian di dunia
dan di akhirat dan untuk kemajuan masa depan bangsa”.
mari kita raih mutu pendidikan dengan meningkatkan sdm kita
BalasHapus