Jumat, 27 April 2012

Hardiknas Momen Evaluasi bagi guru


2 Mei merupakan hari yang sangat bermakna dalam dunia pendidikan. Pendidikan bagi sebagian masyarakat merupakan hal yang biasa, namun bagi sebagian lainnya yang sudah mengetahui dan paham tentang pendidikan, pendidikan merupakan hal yang luar biasa. Karena kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh mutu pendidikan bangsa tersebut.
Berbicara tentang pendidikan, tentunya tidak akan terlepas dengan peran Guru. Meskipun sebenarnya tanggung jawab pendidikan bukan hanya bertumpu pada guru, tetapi orang tua dan masyarakat juga ikut andil besar di dalamnya.
Peran guru sekarang ini sudah agak luntur dan jauh dari tugas “among”. Tugas guru sebanarnya tidak hanya mengajar tetapi juga mempunyai tugas “among” ( mendidik ). Hal ini terbukti dengan adanya sebagian guru sekarang ini yang hanya saja mementingkan selesainya meteri pembelajaran yang harus disampaikan pada siswa, tanpa memperhatikan perkembangan sikap siswa. Selain itu guru juga dituntut dengan adanya  kelengkapan administrasi mengajar yang wajib dibuat, baik itu RPP, analisis, dsb. Yang penting administrasi lengkap sehingga layak sertifikasi. Urusan siswa sudah mengerti atau belum pembelajaran yang disampaian, ataukah santun atau tidaknya tingkah laku siswa tersebut itu nomor sekian.
Tidak heran jika murid jaman sekarang telah berubah. Penghormatan kepada guru tidak seperti dulu. Apalagi kepatuhan terhadap tata tertib. Bahkan banyak terjadi penyimpangan tindak sosial yang pelakunya tak lain masih beridentitas sebagai pelajar. Entah apa yang terjadi, apakah hal ini pengaruh dari sistem pendidikan baik secara kecil maupun nasional, ataukah memang bangsa kita belum siap dengan terpaan teknologi yang menerpa dari berbagai sendi kehidupan kita?
Memang semakin berat tugas guru sekarang ini. Dengan adanya berbagai kebijakan – kebijakan pemerintah, guru dituntut untuk lebih profesional tentunya tanpa mengesampingkan tugas among terhadap siswa. Guru dituntut untuk kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sekarang ini banyak sekali model – model pembelajaran yang telah diperkenalkan, mulai dari bentuk formal seperti diskusi, debat, dsb. Hingga dikemas dalam permainan seperti trowingball, talking stik, role playing, dsb. Dan menekankan pada pendidikan karakter terhadap anak didik. Sehingga siswa merasa nyaman dan enjoy dengan pembelajaran yang disampaikan. Tanpa harus merasa tertekan dengan adanya hukuman ataupun aturan tak tertulis. Maka  “ Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka “ Bobby dePotter.
Masih sempatkah kita memikirkan bahwa apa yang kita ajarkan, apa yang kita lakukan, akan berimbas pada nasib bangsa kelak? Sebagai Pendidik kita tidak hanya bertanggungjawab kepada kepala sekolah, namun sebagai pendidik kita juga bertanggungjawab kepada Tuhan sebagai pembentuk moral generasi manusia …
Penulis berharap, “Tulisan ini dapat menjadi renungan bersama untuk kebahagian di dunia dan di akhirat dan untuk kemajuan masa depan bangsa”.

1 komentar:

  1. mari kita raih mutu pendidikan dengan meningkatkan sdm kita

    BalasHapus