Pada
akhir-akhir ini muncul gejala yang menjadikan anak didik atau siswa apatis,
kurang semangat belajar dan prestasi cenderung menurun. Di samping itu juga
sifat orang tua atau wali murid yang kurang memberikan perhatian kepada putra
–putrinya karena selalu disibukan kegiatan untuk mencari uang bahkan sampai
menjadi TKI/TKW di luar negeri.
Sehingga guru dijadikan satu-satunya
sumber informasi yang diharapkan bisa memberikan segalanya kepada siswa
terutama di pedesaan–pedesaan yang jauh dari fasilitas pendidikan seperti
tempat les, tempat kursus dan tempat-tempat yang bisa memberikan tambahan Ilmu
Pengetahuan.
Namun guru ibarat makan buah
simalakama , dimakan Bapak mati tidak dimakan Ibu mati, Guru tidak boleh
bertindak keras kepada murid apalagi sampai memberikan hukuman fisik seperti
memukul, mencubit dan lainsebagainya. Disisi lain siswa semakin bandel bahkan
kurang ajar, tidak tahu adat dan sopan – santun.Pada ujungnya yang menerima
getah kesalahan adalah guru , utamanya guru-guru yang ada ditingkat dasar
dengan kata lain guru-guru SD.
Untuk itu diperlukan guru-guru SD
yang pandai dan terampil membuat anak/siswa menjadi anak yang baik, sopan,
berahklak mulia dan berprestasi tinggi tanpa melanggar HAM( Hak Asasi Manusia )
yang bisa menyeret guru masuk penjara gara-gara jengkel kepada murid-muridnya
yang bandel, acuh, apatis, kurang minat belajar dan prestasi belajar rendah. Adapun yang diperlukan adalah
nasehat dan motivasi guru terhadap siswa siswinya.
a.
Peranan
Motivasi Guru
Yang dimaksud dengan peranan
motivasi guru adalah bagian tugas utama yang harus dilaksanakan oleh guru
kepada siswa –siswanya. Kata peranan secara umum artinya bagian dari tugas
utama yang harus dilaksanakan (Departemen Pendidikan dan Kebuadayaan , 1989:667)
Motivasi berarti Usaha-Usaha yang
dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapatkan kepuasan
dengan perbuatannya ( 1989:593). Sedangkan guru artinya orang yang pekerjaannya
mengajar ( 1989:288).
b.
Keberhasilan
Siswa
Adapun yang dimaksud
dengan keberhasilan siswa adalah siswa
atau murid. Kata keberhasilan berasal dari kata hasil yang berarti sesuatu yang
diadakan oleh usaha pikiran ( Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ,1989:848).
Jadi secara keseluruhan tentang
peranan motivasi terhadap keberhasilan siswa dapat diartikan sebagai bagian
dari tugas utama yang harus dilaksanakan
oleh orang yang tugasnya mengajar dengan usaha-usaha yang dapat menyebabkan
seseorang atau kelompok oreng tertentu tergerak untuk melakukan sesuatu karena
ingin mencapai suatu tujuan yang diusahakan oleh siswa/murid.
c.
Pengertian Motivasi
Motivasi adalah mahkluk
yang mempunyai motif/dorongan, namun motif atau dorongan itu ada bermacam –
macam.
Motivasi dalam kapasitas belajar
mempunyai arti yang sangat penting bagi pendidikan. Dengan adanya kapasitas
untuk belajar memungkinkan anak dapat menguasai sesuatu pengetahuan dan
memiliki pengertian-pengertian, serta memahami berbagai macam pelajaran
disekolah.Menurut Whitherington kata motivasi berasal dari kata motive yang
dalam ilmu psikologi berarti tanaga yang mendorong seseorang untuk berbuat
sesuatu (Bimo Walgito,1993:129)
d.
Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah dorongan yang
menjadikan seseorang berbuat lebih efektif untuk mencapai sesuatu tujuan
tertentu yang positif. Bimo Walgito dalam bukunya Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah
menyebutkan motivasi dalam manusia berbuat adalah dengan menggunakannya.
Motivasi yang kuat dan telah ditentukan
bila anak mempunyai motivasi yang cukup kuat untuk belajar, maka ia harus
berusaha agar ia dapat belajar dengan sebaik-baiknya(1993:129). Setiap unsur
kegiatan /perbuatan manusia mengandung tiga unsur pokok yang saling
kait-mengkait yaitu: 1) Adanya suatu dorongan untuk dilakukan suatu perbuatan
atau melepaskan energi; 2) Menentukan arah untuk mencapai tujuan; 3) Mengadakan
semacam tindakan selektif yaitu yang menguntungkan dan cepat mencapai tujuan
dan perbuatan yang mungkin mengganggu hingga menggagalkan tujuan yang
diharapkan.(soeryadi,1982:79)
Mengingat betapa besarnya peranan motivasi
dalam suatu perbuatan, maka dalam lapangan pendidikan dan pengajaran hendaknya
seorang guru lincah dalam memberikan motivasi dalam belajar bagi anak didiknya.
e.
Prinsip
Motivasi
Motif
adalah konstruk hipotis yang menjelaskan daya yang terarah dalam pribadi
seseorang yang mendorongnyauntuk melakukan sesuatu, dalam hal ini guru
hendaknya berperan sebagai pendorong motivator agar motif-motif yang positif dibangkitkan dan atau ditingkatkan dalam diri
siswa.(fasitatorun,2004 : 24 ).
Motivasi
ada dua macam yaitu motivasi dari dalam atau intrinsik dan motivasi dari luar
atau ekstrinsik. 1) Motivasi dari dalam diri siswa ( motivasi intrinsik) dapat
dilakukan dengan cara menggairahkan perasaan ingin tahu anak, keinginan untuk mencoba , dan hasrat untuk maju dalam
belajar (2004 : 24 ).Dalam hal ini guru harus dapat memancing agar siswa
tergugah sehingga bergairah untuk belajar, mempunyai semangat /dorongan rasa
ingin tahu yang tinggi, ingin selalu mencoba dan mempunyai hasrat ingin maju,
dengan kata lain guru harus bisa menarik simpati siswa terhadap pribadi guru.
2) Motivasi dari luar diri anak /motivasi ekstrinsik
Adapun dorongan yang bisa dilakukan
oleh guru untuk mengarahkan belajar anak yang berasal dari luar diri anak
adalah sebagai berikut: : a) Mengadakan Ulangan yaitu Kebiasaan murid
akan giat belajar apabila gurunya memberitahukan bahwa hari itu akan diadakan
tes atau ulangan tentng mata pelajaran
terentu.Mengapa harus ada ulangan? Karena tidak ada seorang muridpun
yang tidak ingin mendapatkan nilai yang baik dalam suatu ulangan, pasti semua
murid akan terdorong atau termotivasi untuk belajar agar mendapatkan nilai yang
baik.Oleh sebab itu agar supaya harapan guru atau pendidik sesuai dengan tujuan
pendidikan dan pengajaran maka ulangan mutlak diperlukan; b) Memberikan
Ganjaran atau Hadiah bahwa Hadiah atau ganjaran akan dapat memberikan motivasi
belajar bagi anak (2004 :24 ). Jiwa
seorang anak akan bangga apabila mendapatkan hadiah atau ganjaran dari bapak atau ibu gurunya.Apalagi hadiah
tersebut dapat menyentuh jiwa anak maka sangatlah memberikan dorongan atau
motivasi, disamping itu pemberian hadiah dihadapan teman-temanya atau mungkin
bapak ibu guru atau bapak wali murid sekalipun.Oleh karena itu setiap
penerimaan raport mengundang wali murid untuk hadir disekolah untuk menerima
raport putra putrinya dan diadakan pembagian hadiah.Hal ini akan memberi
motivasi tersendiri kepada putra-putrinya untuk berprestasi lebih baik.Dengan
demikian berarti guru selain memberi motivasi kepada siswa untuk memberi hadiah
sekaligus memberi motivasi kepada wali murid agar putra –putrinya berprestasi,
karena orang tua pasti bangga kalau putra atau putrinya disebut dan ditampilkan
dihadapan orang banyak untuk menerima hadiah; c) Pujian dalm hal ini Pujian
atau sanjungan sebenarnya tidak terbatas pada anak-anak saja, namun orang
dewasapun mereka senang dan bangga apabila mendapat pujian. Kiranya hanya satu
dua orang saja yang tidak merasa senang apabila dipuji atau disanjung.
Untuk
itu maka pantaslah apabila pujian merupakan salah satu cara guru untuk memberi
motivasi kepada siswa siswinya agar lebih giat belajar agar mendapat nilai yang
baik.
Namun
seorang pendidik atau guru harus benar-benar selektif dalam memberikan
sanjungan atau pujian terhadap siswa pada masalah yang cukup istimewa. Misalnya
seorang anak mendapatkan nilai 9-10; (1) Tugas Kelompok dalam Memberikan
tugas pad aanak-anak untuk menyelesaikan suatu masalah pekerjaan yang dipikul beberapa
anak akan mempertinggi daya kerja, Karena masing-masing anak akan saling
menunjang kemampuannya. Di samping itu dengan metode tugas kelompok ini rasa
solidaritas anak dapat terbina dengan baik, karena mereka merasa saling
mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kekompakan dan kerja sama yang baik,
hendaknya sebelum bekerja diadakan pembagian tugas dan dipimpin oleh seorang
ketua kelompok. Karena tidak jarang anak yang pasif dan menyerahkan tugas
tersebut kepada salah satu atau dua orang saja.
Metode tugas kelompok ini sifatnya
tidak mutlak karena tidak semua mata pelajaran atau materi dapat dikerjakan
secara kelompok, disamping itu guru dituntut lebih siap dan menguasai setiap
bahan secara mendalam agar kalu kelompok –kelompok tadi menjumapi kesulitan
guru bisa mengarahkan penyelesaian dengan baik dan benar.
Menciptakan Suasana Baik
Suasana dalam kelas tempat
belajar harus dapat membuat /menjadikan anak betah atau krasan tinggal lama
dalam ruangan kelas .Hal ini sangat penting sebab suasana dalam kelas seorang
guru harus dapat membuat atau menciptakan suasana yang sedemikian rupa sehingga
- gambarmenarik perhatian siswa.Hal ini juga bisa dikerjakan siswa bersama guru
yaitu dengan menghias dinding dengan gambar yang ada hubungannya dengan
pelajaran lagi pula menarik; (2) Menciptakan
Suasana Persaingan /Perlombaan. Bersaing sangat memungkinkan anak
termobilisasi untuk giat belajar, Apalagi persainagn dihadapan teman-temannya
.Untuk itu antara siswa yang satu bersaing dengan siswa yang lain untuk
mendapat nilai yang sebaik-baiknya.
KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa : 1) Peranan motivasi sangat penting
untuk menunjang keberhasilan siswa. Baik motivasi yang berasal dari dalam diri
anak (intrinsik) maupun yang berasal dari luar diri anak ( ekstrinsik). 2) Agar
motivasi /dorongan dari guru tidak sia-sia maka guru harus menetapkan
/memberikan motivasi sesuai dengan waktu, tempat, bakat maupun minat siswa, di samping
harus memperhatikan lingkungan sekolah keluarga maupun masyarakat; 3) Guru
dituntut agar aktif dan kreatif dalam memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar