Jumat, 27 April 2012

Peran Motivasi


Pada akhir-akhir ini muncul gejala yang menjadikan anak didik atau siswa apatis, kurang semangat belajar dan prestasi cenderung menurun. Di samping itu juga sifat orang tua atau wali murid yang kurang memberikan perhatian kepada putra –putrinya karena selalu disibukan kegiatan untuk mencari uang bahkan sampai menjadi TKI/TKW di luar negeri.
            Sehingga guru dijadikan satu-satunya sumber informasi yang diharapkan bisa memberikan segalanya kepada siswa terutama di pedesaan–pedesaan yang jauh dari fasilitas pendidikan seperti tempat les, tempat kursus dan tempat-tempat yang bisa memberikan tambahan Ilmu Pengetahuan.
            Namun guru ibarat makan buah simalakama , dimakan Bapak mati tidak dimakan Ibu mati, Guru tidak boleh bertindak keras kepada murid apalagi sampai memberikan hukuman fisik seperti memukul, mencubit dan lainsebagainya. Disisi lain siswa semakin bandel bahkan kurang ajar, tidak tahu adat dan sopan – santun.Pada ujungnya yang menerima getah kesalahan adalah guru , utamanya guru-guru yang ada ditingkat dasar dengan kata lain guru-guru SD.
            Untuk itu diperlukan guru-guru SD yang pandai dan terampil membuat anak/siswa menjadi anak yang baik, sopan, berahklak mulia dan berprestasi tinggi tanpa melanggar HAM( Hak Asasi Manusia ) yang bisa menyeret guru masuk penjara gara-gara jengkel kepada murid-muridnya yang bandel, acuh, apatis, kurang minat belajar dan prestasi  belajar rendah. Adapun yang diperlukan adalah nasehat dan motivasi guru terhadap siswa siswinya.
a.        Peranan Motivasi Guru
             Yang dimaksud dengan peranan motivasi guru adalah bagian tugas utama yang harus dilaksanakan oleh guru kepada siswa –siswanya. Kata peranan secara umum artinya bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan (Departemen Pendidikan dan Kebuadayaan , 1989:667)
            Motivasi berarti Usaha-Usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapatkan kepuasan dengan perbuatannya ( 1989:593). Sedangkan guru artinya orang yang pekerjaannya mengajar ( 1989:288).
b.        Keberhasilan Siswa
            Adapun yang dimaksud dengan keberhasilan siswa adalah  siswa atau murid. Kata keberhasilan berasal dari kata hasil yang berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha pikiran ( Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ,1989:848).
            Jadi secara keseluruhan tentang peranan motivasi terhadap keberhasilan siswa dapat diartikan sebagai bagian dari tugas utama yang  harus dilaksanakan oleh orang yang tugasnya mengajar dengan usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok oreng tertentu tergerak untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai suatu tujuan yang diusahakan oleh siswa/murid.
c.         Pengertian Motivasi
            Motivasi adalah mahkluk yang mempunyai motif/dorongan, namun motif atau dorongan itu ada bermacam – macam.
          Motivasi dalam kapasitas belajar mempunyai arti yang sangat penting bagi pendidikan. Dengan adanya kapasitas untuk belajar memungkinkan anak dapat menguasai sesuatu pengetahuan dan memiliki pengertian-pengertian, serta memahami berbagai macam pelajaran disekolah.Menurut Whitherington kata motivasi berasal dari kata motive yang dalam ilmu psikologi berarti tanaga yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu (Bimo Walgito,1993:129)
d.        Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah dorongan yang menjadikan seseorang berbuat lebih efektif untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu yang positif. Bimo Walgito dalam bukunya Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah menyebutkan motivasi dalam manusia berbuat adalah dengan menggunakannya.
Motivasi yang kuat dan telah ditentukan bila anak mempunyai motivasi yang cukup kuat untuk belajar, maka ia harus berusaha agar ia dapat belajar dengan sebaik-baiknya(1993:129). Setiap unsur kegiatan /perbuatan manusia mengandung tiga unsur pokok yang saling kait-mengkait yaitu: 1) Adanya suatu dorongan untuk dilakukan suatu perbuatan atau melepaskan energi; 2) Menentukan arah untuk mencapai tujuan; 3) Mengadakan semacam tindakan selektif yaitu yang menguntungkan dan cepat mencapai tujuan dan perbuatan yang mungkin mengganggu hingga menggagalkan tujuan yang diharapkan.(soeryadi,1982:79)
Mengingat betapa besarnya peranan motivasi dalam suatu perbuatan, maka dalam lapangan pendidikan dan pengajaran hendaknya seorang guru lincah dalam memberikan motivasi dalam belajar bagi anak didiknya.
e.    Prinsip Motivasi
Motif adalah konstruk hipotis yang menjelaskan daya yang terarah dalam pribadi seseorang yang mendorongnyauntuk melakukan sesuatu, dalam hal ini guru hendaknya berperan sebagai pendorong motivator agar  motif-motif yang positif dibangkitkan  dan atau ditingkatkan dalam diri siswa.(fasitatorun,2004  : 24  ).
Motivasi ada dua macam yaitu motivasi dari dalam atau intrinsik dan motivasi dari luar atau ekstrinsik. 1) Motivasi dari dalam diri siswa ( motivasi intrinsik) dapat dilakukan dengan cara menggairahkan perasaan ingin tahu anak, keinginan  untuk mencoba , dan hasrat untuk maju dalam belajar (2004  : 24  ).Dalam  hal ini guru harus dapat memancing agar siswa tergugah sehingga bergairah untuk belajar, mempunyai semangat /dorongan rasa ingin tahu yang tinggi, ingin selalu mencoba dan mempunyai hasrat ingin maju, dengan kata lain guru harus bisa menarik simpati siswa terhadap pribadi guru. 2) Motivasi dari luar diri anak /motivasi ekstrinsik
          Adapun dorongan yang bisa dilakukan oleh guru untuk mengarahkan belajar anak yang berasal dari luar diri anak adalah sebagai berikut:   : a) Mengadakan Ulangan yaitu Kebiasaan murid akan giat belajar apabila gurunya memberitahukan bahwa hari itu akan diadakan tes atau ulangan tentng mata pelajaran  terentu.Mengapa harus ada ulangan? Karena tidak ada seorang muridpun yang tidak ingin mendapatkan nilai yang baik dalam suatu ulangan, pasti semua murid akan terdorong atau termotivasi untuk belajar agar mendapatkan nilai yang baik.Oleh sebab itu agar supaya harapan guru atau pendidik sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran maka ulangan mutlak diperlukan; b) Memberikan Ganjaran atau Hadiah bahwa Hadiah atau ganjaran akan dapat memberikan motivasi belajar bagi anak (2004  :24 ). Jiwa seorang anak akan bangga apabila mendapatkan hadiah atau ganjaran  dari bapak atau ibu gurunya.Apalagi hadiah tersebut dapat menyentuh jiwa anak maka sangatlah memberikan dorongan atau motivasi, disamping itu pemberian hadiah dihadapan teman-temanya atau mungkin bapak ibu guru atau bapak wali murid sekalipun.Oleh karena itu setiap penerimaan raport mengundang wali murid untuk hadir disekolah untuk menerima raport putra putrinya dan diadakan pembagian hadiah.Hal ini akan memberi motivasi tersendiri kepada putra-putrinya untuk berprestasi lebih baik.Dengan demikian berarti guru selain memberi motivasi kepada siswa untuk memberi hadiah sekaligus memberi motivasi kepada wali murid agar putra –putrinya berprestasi, karena orang tua pasti bangga kalau putra atau putrinya disebut dan ditampilkan dihadapan orang banyak untuk menerima hadiah; c) Pujian dalm hal ini Pujian atau sanjungan sebenarnya tidak terbatas pada anak-anak saja, namun orang dewasapun mereka senang dan bangga apabila mendapat pujian. Kiranya hanya satu dua orang saja yang tidak merasa senang apabila dipuji atau disanjung.
Untuk itu maka pantaslah apabila pujian merupakan salah satu cara guru untuk memberi motivasi kepada siswa siswinya agar lebih giat belajar agar mendapat nilai yang baik.
Namun seorang pendidik atau guru harus benar-benar selektif dalam memberikan sanjungan atau pujian terhadap siswa pada masalah yang cukup istimewa. Misalnya seorang anak mendapatkan nilai 9-10; (1) Tugas Kelompok dalam Memberikan tugas pad aanak-anak untuk menyelesaikan suatu masalah pekerjaan yang dipikul beberapa anak akan mempertinggi daya kerja, Karena masing-masing anak akan saling menunjang kemampuannya. Di samping itu dengan metode tugas kelompok ini rasa solidaritas anak dapat terbina dengan baik, karena mereka merasa saling mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kekompakan dan kerja sama yang baik, hendaknya sebelum bekerja diadakan pembagian tugas dan dipimpin oleh seorang ketua kelompok. Karena tidak jarang anak yang pasif dan menyerahkan tugas tersebut kepada salah satu atau dua orang saja.
            Metode tugas kelompok ini sifatnya tidak mutlak karena tidak semua mata pelajaran atau materi dapat dikerjakan secara kelompok, disamping itu guru dituntut lebih siap dan menguasai setiap bahan secara mendalam agar kalu kelompok –kelompok tadi menjumapi kesulitan guru bisa mengarahkan penyelesaian dengan baik dan benar.
Menciptakan  Suasana Baik
              Suasana dalam kelas tempat belajar harus dapat membuat /menjadikan anak betah atau krasan tinggal lama dalam ruangan kelas .Hal ini sangat penting sebab suasana dalam kelas seorang guru harus dapat membuat atau menciptakan suasana yang sedemikian rupa sehingga - gambarmenarik perhatian siswa.Hal ini juga bisa dikerjakan siswa bersama guru yaitu dengan menghias dinding dengan gambar yang ada hubungannya dengan pelajaran lagi pula menarik; (2) Menciptakan Suasana Persaingan /Perlombaan. Bersaing sangat memungkinkan anak termobilisasi untuk giat belajar, Apalagi persainagn dihadapan teman-temannya .Untuk itu antara siswa yang satu bersaing dengan siswa yang lain untuk mendapat nilai yang sebaik-baiknya.

KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa : 1) Peranan motivasi sangat penting untuk menunjang keberhasilan siswa. Baik motivasi yang berasal dari dalam diri anak (intrinsik) maupun yang berasal dari luar diri anak ( ekstrinsik). 2) Agar motivasi /dorongan dari guru tidak sia-sia maka guru harus menetapkan /memberikan motivasi sesuai dengan waktu, tempat, bakat maupun minat siswa, di samping harus memperhatikan lingkungan sekolah keluarga maupun masyarakat; 3) Guru dituntut agar aktif dan kreatif dalam memberikan motivasi  atau dorongan kepada siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar